Ayo Daftarkan diri Anda..

Ayo Daftarkan diri Anda..
Ayo Daftarkan Diri Anda.. Klik Gambar di Atas..

Kamis, 14 Oktober 2021

MENGETAHUI MACAM MACAM KERIDA SATUAN KARYA WIRA KARTIKA

 

Krida Navigasi Darat

 

 



 

 

Krida adalah satuan terkecil dari Satuan Karya (SAKA).

Dalam Saka Wira Kartika ada 5 macam Krida yang perlu kalian ketahui khususnya di Saka Wira Kartika Kodim Banyumas, yang pertama akan kita bahas adalah Krida Navigasi Darat (Navrat), yakni krida yang mempelajari tentang tata cara menggunakan alat navigasi khususnya di matra darat, baik pada saat siang hari ataupun di malam hari.

 

Krida Navigasi Darat terbagi menjadi 4 TKK (Tanda Kecakapan Kusus)

1.    Pengetahuan Peta dan Medan

2.    Resection dan Intersection

3.    Jalan Kompas Siang dan Malam

4.    Pengetahuan GPS

 

Krida Pioneering






Krida adalah satuan terkecil dari Satuan Karya (SAKA).

 Krida Pioneer / Krida Pioneering, yakni krida yang mempelajari tentang tali temali, cara membuat jerat, ikatan dan mempelajari berbagai jenis simpul dan kegunaannya, ada juga mempelajari tentang cara membuat jembatan sederhana dalam keadaan darurat atau bisa dikenal dengan istilah jembatan improvisasi, ada juga mempelajari tentang tata cara dalam perkemahan, pembuatan rumah sementara atau barak, pembuatan menara pandang kaki 3 dan kaki 4, dan yang terahir juga mempelajari cara mencari air, cara menjernihkan air, cara mendapatkan bekal air, dan mempelajari tentang listrik baik statis maupun dinamis juga disertai cara merangkainya.

 

Krida Pioneer terbagi menjadi 4 TKK (Tanda Kecakapan Kusus)



1.    TKK Tali Temali

2.    TKK Jembatan Improvisasi

3.    TKK Perkemahan

4.    TKK Bekal Air dan Listrik


 

Krida Penanggulangan Bencana Alam






 

Krida Penanggulangan Bencana Alam (Gul Bencal), yakni krida yang mempelajari tentang tata cara management dan penanggulangan bencana alam.

Penanggulang bencana merupakan salah satu wujud dari upaya untuk meliindungi segenap bangsa Indonesia dari seluruh tumpah darah Indonesia.

Penanggulangan bencana adalah kewajiban bersama antara pemerintah dan masyarakat yang didasarkan pada partisipasi, didukung dan prakarsa masyarkat serta pemerintah daerah.

Penanggulangan bencana dititik beratkan pada tahap sebelum terjadinya bencana yang meliputi kegiatan pencegahan, penjinakan dan kesiapsiagaan untuk memperkecil, mengurangi dan memperlunak dampak yang ditimbulkan oleh bencana.

Penanggulangan bencana adalah bagian dari kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan masyarakat dan meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat secara lahir batin

Bencana alam fenomena atau gejala alam yang disebabkan oleh keadaan geografis,biologis, seismis, hidrogis dan meteorologist atau disebabkan suatu proses dalam lingkungan alam yang mengancam kehidupan dan perekonomian masyarakat serta menimbulkan malapetaka.

Contoh : Wabah penyakit, gempa bumi, letusan gunung berapi, gelombang laut pasang ( Tsunami ), banjir, kekeringan dan lain-lain.

Bencana ulah manusia. Peristiwa yang terjadi karena proses teknologi, integrasi manusia dengan lingkungannya atau interaksi manusia dengan manusia didalam masyarakat itu sendiri yang menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Contoh : Pembuangan limbah pabrik dengan sembarangan, polusi pabrik dan kendaraan bermotor, kebakaran, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain.

Krida Penanggulangan Bencana terbagi menjadi 4 TKK (Tanda Kecakapan Kusus)



1.    TKK Management Penanggulangan Bencana

2.    TKK PPGD (Perjalanan dan Penanganan Gawat Darurat)

3.    TKK Komunikasi Radio

4.    TKK Tara Memasak (Tata Cara Memasak)

 


 

Krida Mountaineering


 

 

 

Krida adalah satuan terkecil dari Satuan Karya (SAKA).

Krida Mountaineering, yakni krida yang mempelajari tentang cara melintasi suatu kondisi alam dimana kita berada misalnya pegunungan, perbukitan ataupun tebing, mountaineering juga dapat dikatakan sebagai Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau dalam arti yang luas berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari hill walking / hiking sampai pendakian ke puncak-puncak gunung yang sulit.

Climbing mutlak memerlukan alat bantu khusus seperti karabiner, tali panjat, harness, figure of eight, sling, dan sederetan peralatan mountaineering lainnya. Kebutuhan alat bantu itu memang sesuai dengan medan jelajah climbing yang sangat ekstrim. Bayangkan saja, kegiatan climbing ini menggunakan wahana tebing batu yang kemiringannya lebih dari 80 derajat.

Peralatan dasar kegiatan alam bebas seperti ransel, vedples (botol air), sepatu gunung, pakaian gunung, tenda, misting (rantang masak outdoor), kompor lapangan, topi rimba, peta, kompas, altimeter, pisau, korek, senter, alat tulis, dan matras mutlak dibutuhkan selain alat bantu khusus mountaineering seperti tali houserlite/kernmantel, karabiner, figure of eight, sling, prusik, bolt, webbing, harness, dan alat bantu khusus lainnya yang dibutuhkan sesuai level kegiatannya.

Jenis Perjalanan Berdasarkan Tingkat Kesulitan Medan.

Perjalanan baik pendakian atau pemanjatan berdasarkan pada tingkat kesulitan medan yang dihadapi dapat dibagi sebagai berikut:

 

1.  Walking : Berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki yang serius.
2.  Hiking (hill walking) : Medan sedikit bertambah sulit sehingga dibutuhkan perlengkapan kaki yang memadai.
3.  Climbing

·         Rock Climbing : Pemanjatan pada medan batu .

– Scrambling : Medan semakin curam sehingga dibutuhkan bantuan tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Praktis tidak memerlukan tali ataupun perlengkapan lainnya yang khusus.

– Technical Climbing : Pemanjatan pada permukaan tebing yang sulit. Dibutuhkan teknik khusus dan bantuan peralatan. Jenis ini di bagi dua, yaitu :

Ø Free Climbing: Rute yang dilalui sulit sehingga dibutuhkan tali, alat-alat dan teknik yang khusus untuk melindungi bila terjatuh . Patut diperhatikan bahwa alat –alat disini hanya berfungsi sebagai alat- alat pengaman saja dan bukan sebagai penambah ketinggian.

Ø Artificial Climbing: Tebing hanya memberikan celah yang sangat tipis atau bahkan tidak ada sehingga penggunaan tangan dan kaki saja adalah mustahil. Untuk itu pendakian jenis ini sepenuhnya tergantung kepada perealatan yang juga dipergunakan secara langsung untuk menambah ketinggian . Dapat dikatakan ketinggian kita dapat terus bertambah hanya semata-mata karena bantuan alat-alat seperti tangga tali dfan sebagainya.

·         Snow/Ice Climbing : Pemanjatan pada medan es dan salju

4.  Expedition : Kegiatan pendakian yang membutuhkan berbagai pengetahuan dan membutuhkan waktu yang lama serta memerlukan pengorganisasian tertentu dengan berbagai variasi medan yang harus dilalui

Sistem/Teknik pendakian

Tidak semua medan yang dilalui untuk menuju puncak itu seragam sehingga ada beberapa sistem/teknik yang dilakukan untuk menuju puncak yang harus disesuaikan dengan karakter medan. Pada beberapa pendakian kita kenal ada tiga buah sistem/teknik pendakian yaitu :

1.    Alpin Taktik : sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang jaraknya tidak terlalu jauh, dan tidak kembali lagi ke base camp serta seluruh tim pendaki harus dapat mencapi puncak (taktik ini berkembang di pegunungan alpen yang karakternya sangat sesuai dengan taktik ini)

2.    Himalayan Taktik : Sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang jaraknya cukup jauh sehingga untuk menuju puncak ada beberapa base camp yang didirikan guna melakukan sistem drop barang, pada taktik ini tidak semua anggota tim harus mencapai puncak (taktik ini berkembang di pegunungan himalaya yang karakternya sangat sesuai dengantaktik ini)

3.    Siege Taktik : Gabungan antara Alpin Taktik dan Himalayan taktik.

Krida Mountaineering terbagi menjadi 4 TKK (Tanda Kecakapan Kusus)

1.    TKK Panjat Tebing

2.    TKK Turun Tebing

3.    TKK Perlintasan Kering

4.    TKK Perlintasan Basah

 

Krida Survival





 


 Krida Survival, yakni krida yang mempelajari tentang tata cara dan pengetahuan tentang survival / cara bertahan hidup.

Survival adalah berusaha mempertahankan hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapatkan pertolongan. Survival terjadi karena adanya kondisi darurat yang sulit diprediksi/diperkirakan seperti disebabkan oleh alam, kecelakaan, gangguan satwa atau kondisi lainnya. Persiapan dan perencanaan kegiatan adalah salah satu langkah untuk mengantasipasi kondisi darurat yang mungkin terjadi di lapangan. Hal ini termasuk peralatan/perlengkapan dan pengetahuan dasar mengenai survival. Namun hal yang paling menentukan adalah faktor diri sendiri.

Survival berasal dari kata Survive,yang artinya bertahan hidup.Sedang survival sendiri adalah "suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya". Keadaan tidak menentu (survival) ini bisa terjadi pada setiap orang yang tengah melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam bebas.

Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat dan lakukan yaitu:

S : Size Up the Situation

Kita harus menyadari bahwa kita berada dalam keadaan yang tidak menentu.

U : Undue Haste Make Waste

Kita harus memikirkan tindakan demi tindakan yang akan kita lakukan, karena tindakan yang terburu-buru cenderung sia-sia

R : Remember Where You Are

Semakin kita mengenali daerah tersebut, kemungkinan keluar dari kondisi ini akan lebih terbuka

V : Vanquish Fear and Panic

Kita harus bisa menguasai rasa takut dan panik, karena itu akan membuat mental kita cepat labil

I : Improvises

Kita harus bisa berimprovisasi, seperti ponco/flysheet dapat dijadikan bivak untuk berlindung, sebuah pembuka kaleng kornet dapat dijadikan mata kail

V : Value Living

Inilah yang terpenting, kita harus terus menumbuhkan dan menjaga semangat "Harus Hidup dan "Harus Hidup"

A : Act Like The Native

Mencoba memahami perilaku dan kebutuhan penduduk sekitar, apabila ada penduduk yang mengambil tumbuhan atau kayu di hutan, kemungkinan bertemu akan ada.

L : Learn The Basic Skill

Belajar dan melatih pengetahuan dan tehnik survival, akan membuat kita lebih siap bila kita menghadapi kondisi survival ini.

sedangkan prinsip-prinsip dari survival

H. Hadapi setiap kesukaran dengan tenang dan bijaksana.

A. Akal yang sehat adalah senjata yang paling ampuh dalam menghadapi survival.

R. Rasa takut dan panik harus dihilangkan.

U. Usahakan mencari jalan keluar untuk membebaskan diri dari survival dan bergabung dengan kawan.

S. Semangat dan keyakinan tetap hidup harus tertanam.

H. Hindari dan jauhi tempat berbahaya yang dapat mengancam keselamatan diri kita dan hormati adat istiadat setempat serta tiru tata cara hidupnya.

I. Istirahat dan tenangkan pikiran apabila timbul kekacauan.

D. Dengar lihat dan waspada terhadap perangkap alam.

U. Utamakan kesehatan dan keselamatan diri.

P. Praktekkan dan latih kembali pengetahuan dan keterampilan Jungle Survival yang pernah didapat.

Krida Survival terbagi menjadi 6 TKK (Tanda Kecakapan Kusus)

1.    TKK Jenis-jenis Tumbuhdan

2.    TKK Jenis-jenis Binatang

3.    TKK Survival Hutan Gunung

4.    TKK Survival Rawa Laut

5.    TKK Survival Kit

6.    TKK Sanjak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JENIS-JENIS JERAT RANJAU HEWAN

   Jenis-Jenis Jerat   Groun Snare         Perangkap ini di buat pada jalur yang selalu binatang datang, untuk itu kita perl...

Temukan di sini